Assalamu'alaikumm.. Aku Hermansyah, berusia 25 Tahun mendengar kata Hijrah membuatku tertarik menulis story ini.. semoga bisa menginspirasi pembaca sekalian. Aminn.. "Hijrah" satu kata berjuta makna, satu kata yg kesempurnaanya pun masih aku usahakan hingga sekarang, didalamnya penuh air mata, perjuangan, proses yang panjang dan banyak menguras emosi dlm jiwa. Tapi tujuannya begitu Indah, mencapai keridhoan dari sang Pencipta, Hijrahku bukan untuk diriku seorang, tapi hijraku adalah hijramu, bersama kita berhijrah untuk kebaikan dlm hidup. meninggalkan berbagai kenikmatan dunia bukanlah hal yg mudah, terlebih bila sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, Dijauhi teman yg kurang suka dgn sikap baru kita yg tibatiba berubah, bukan hal aneh.. sering dibilang kuno, kolot dan jadul, di cap sok agamis, selalu membawa nama tuhan, tak bisa diajak bercanda dan selalu ceramah mulu, Itulah sebagian dari kalimat² yg sering aku terima ketika menjalani proses ini. Aku tak marah karena memang itulah faktanya, dan aku ambil hikmah dari kejadian ini, hal inilah yg membuka mataku, hijrah tak bisa langsung tiba² menjadi sosok yg berbeda, karena tak heran jika mereka yg mengenal sosok ku yg dlu akan menjauh secara perlahan, aku berfikir sangat disayangkan, karena hijrahku bukan untukku sendiri aku berharap hijrahku bisa membawa dampak positif bagi orang disekitarku karena bagiku nikmat hijrah terlalu sayang untuk dijalani sendiri, dari sini aku mulai secara perlahan, harus berproses ttp menjadi diri sendiri tapi dgn kebaikan didalamnya, aku kembali membuka pergaulan, menjalin silatirahim dgn teman²ku, aku berfikir bagaimana hijrahku bisa diterima dan bisa menginspirasi orang lain. Disinilah tantanganya aku harus ttp menjadi diriku dgn meninggalkan sedikit demi sedikit kebiasaan burukku, aku tetap menjaga silaturahim dgn teman² ku, membuka pergaulan seluas luasnya dan berusaha tetap istiqomah dlm hatiku. Sulit memang, tapi percayalah berhijrah untuk lebih mendekatkan diri pada Allah nikmat nya jauh lebih Indah dari pada dunia dan segala Isinya! Proses hijrahku yg panjang hingga saat ini, tak melulu mulus, normal nya seperti para pelaku hijrah lainnya, akan banyak pergolakan batin, pertentangan diri dan rasa minder dlm hari hari menghadapi proses berhijrah, sempat menyerah, bangkit lagi, menyerah dan bangkit lagi hingga sampai detik ini terus berproses, pada akhirnya hidayah itu datang lewat berbagai hal yang tak terduga, seperti musibah yg menimpa keluarga, berbagai ujian kecil yg seperti menampar perasaan dalam hati, hingga perasaaan lelah menjalani hari hari dengan jauh dari Allah swt, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ
“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut" 1 hadist yg begitu mendalam buatku, 1 hadist yg kudengar dari salah satu pengajian yg menjadi langkah awal ku untuk berhijrah. betapa dunia yg kita anggap luas, dunia yg kita sombongkan didalamnya, dunia yg kita puja dan kejar kenikmatannya, bahkan mungkin tak lebih besar di banding sebuah debu di padang pasir. Apa yg manusia sombongkan, Allah yg maha kuasa bahkan sangat mampu membinasakan kita dlm sekejap, apalah arti kita bagi Allah yg sungguh kecil ini, tapi Allah maha pengasih lagi maha penyayang, begitu besar nikmat yg sudah kita kecap tapi masih membangkang aka perintahNya, dari sini aku tersadar Allah bahkan tak butuh kita, tapi kitalah yang sangat membutuhkan nya, Karena benar adanya Hidayah bukan untuk ditunggu tapi untuk dijemput. Jangan jadikan waktu kita didunia menjadi kesia²an yg nantinya akan menjadi penyesalan, Akhirat itu kekal dan jadikan dunia yg sementara ini lahan memperoleh bekal untuk menghadapi keabadian. Semoga para pembaca bisa mengambil pelajaran dari tulisan perdana ku yg masih jauh dari kata sempurna dan kita sama² belajar dam terus belajar untuk berusaha mendekatkan diri pada Allah Swt. Wassalamu'alaikum..
Sumber :https://kumparan.com
Sumber :https://kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar